Seorang temen cowok pernah bilang: "perasaan cowok itu kaya segelas air. Pada saat mendekati cewek, si air itu langsung ditumpahkan sebagai pembuktian perasaan. Tapi beda sama cewek, gelas masih kosong dan lewat perasaannyalah gelas itu di isi air. Dan apa yang terjadi kemudian? Ketika cowok sudah mendapatkan apa yang dia inginkan, maka air dalam gelasnya kosong sedangkan cewek akan mengisi sedikit demi sedikit gelas itu dengan air.”
Intinya apa?
Bahwa ternyata perasaan cowok ke cewek bisa langsung hilang ketika si cewek sudah dia dapatkan. Sedangkan perasaan cewek akan semakin bertambah karena pertunjukan sayang dari si cowok. Kadang cewek ga sadar, bahwa kegombalan macam apapun dari cowok hanyalah bentuk rasa ingin untuk “mendapatkan”.
Ini banyak terjadi. Bukan cuma satu atau dua cewek yang pernah mengalami. Sering cewek yang sebenernya baru beberapa minggu atau bulan “jadian” tapi akhirnya bilang “ko cowok gue berubah ya?”. Maka point diataslah jawabannya.
Pertanyaan selanjutnya adalah:
1. Kenapa harus mempermainkan perasaan perempuan? Toh, kalaupun itu hanya perasaan sesaat atau penasaran, maka tolong jangan anggap perasaan cewek itu sebagai “Playstation” yang bisa disetting sesuai keinginan dan dapat dimainkan kapan saja.
Kadang cowok sering memaksakan keadaan. Kenapa gue bilang gitu? Faktanya: cowok awalnya mohon-mohon untuk diterinma cintanya oleh si cewek. Si cewek bilang “aku ga bisa nerima kamu!”. Tapi apa kata si cowok? Dia bilang “kita coba aja yaaa...”. dengan rasa kasihan maka dengan terpaksa si cewek bilang “iya”. dan pada akhirnya si cewek memang hanya dijadikan “kelinci percobaan”. Layaknya seorang peneliti bejat, setelah penelitinnya selesai maka dibuanglah kelinci percobaanya itu karena apa yang dia ingin ketahui sudah tercapai.
Setelah si cewek memberikan kesempatan, setelah si cewek berusaha respect, setelah membuat si cewek menyayangi dia, dan setelah itulah kemudian dia melenggang dengan tenang meninggalkan.
Dan yang lebih menyakitkan adalah sebuah alasan yang mengada-ngada dan tidak masuk akal. Cowok brengsek stadium 3* biasanya akan membuat alasan:
- Aku ga bisa terus kaya gini. (yang kaya gini itu apa? Inilah yang sebenarnya bukan alasan).
- Kita udah ga cocok. (kalau dia tau ga cocok, kenapa dulu harus memaksakan keadaan?)
- Keadaan dan waktu yang membuat kita ga bisa nerusin hubungan ini. (kalau memang ada niat baik untuk berkomunikasi dan bertemu, maka waktu dan keadaan bukanlah alasan).
- Materi. (Cowok kadang memunculkan alasan ini padahal si cewek tidak penah menuntut apa-apa. Si cowok akan bilang “aku ga bisa ngasih apa-apa buat kamu”, padahal apa yang diminta si cewek? TIDAK ADA.) *kalau cewek meminta perhatian itu wajar.
Target utamanya adalah kita. CEWEK.
Cewek=makhluk yang apabila sudah merasa sayang, maka dia akan menerima pasangannya apa adanya tanpa menuntut apa-apa. Walaupun memang tidak semua cewek itu sama.
Cewek... Wake up girls. Jadilah orang yang lebih bijaksana dalam menentukan keputusan. Karena kadang keputusan itu akan menjadi boomerang yang balik menyakiti kita. Rasa kasihan dan kesempatan yang kita berikan tidak akan menjadi bahan pertimbangan cowok untuk memberikan sakit hati kepada kita. Walaupun memang tidak semua cowok* adalah cowok brengsek stadium 3.
 |
cowok brengsek stadium 3 |
*cowok stadium 3=cowok brengsek yang memang brengsek tapi belum bisa benar-benar brengsek karena alasan-alasan dan tindakan dia belum mengarah pada tingkat brengsek sempurna. Seorang sahabat pernah bilang “cowok itu kalau ga brengsek, ya Homo”. Hahahaha...